Pengejaran dimulai.
Data Target
Nama : Muhammad Farrel Adhitama
Tempat, tanggal lahir : Ternate, 17 November 1997
Alasan dikejar : Buat ngasi kebahagian ke para anggota FFC, mungkin?
Sebelumnya, mari kita perdalam pengetahuan kita akan anak kecil tak berdosa ini.
Sumpah, sayalah yang menyadari bahwa dia itu mirip dengan
Nama: George Ryan Ross III
Tempat, tanggal lahir : Las Vegas, 30 Agustus 1986
Siapakah dia : Frontman Panic at the Disco, pegang gitar. Composer terhebat di dunia sejajar dengan Pete Wentz (menurut yang punya blog ini)
Beberapa kaum hawa angkatan 07 Albin mengakui penemuan saya atas kemiripan orang itu dan pada bulan Desember 2008 dibentuklah sebuah FC bertitel Farrel Fans Club. Anggota yang sangat aktif dan mengenal si Farrel dengan baik adalah seorang manusia bernama Nadia Aida Novitarani.
Oke, sekarang, setelah para pembaca sekalian cukup mengetahui tentang anak berdarah Maluku ini mari kita lanjutkan kepada inti dari posting ini : pengejaran Farrel.
Dua anak yang mengejar manusia itu adalah:
Shavira Putri Hidayanti Nasution (nasusyen mai bebeh) : Seorang anak gempal berdarah Batak. (anggota FFC)
Putri Andira Safitri (lutung 07) : Anak aneh yang sedang bahagia karena baru saja dibelikan Blackberry. (non-anggota FFC)
Pengejaran dimulai ketika anak-anak angkatan 07 baru datang ke sekolah untuk mengikuti pelajaran tambahan (persiapan UASBN) pada hari Sabtu, 28 Februari 2009. Kebetulan saya tidak ikut karena suatu alasan. Saya baru diberitahu mengenai kejadian ini besok malamnya oleh teman saya terlofli alias tercinta, (alayz) Shavira.
Putri, yang memang dengan sok tahunya hanya tahu fans Farrel itu cuma saya (nggak kok saya punya temen, tung [lutung].) mencoba mengabadikan gambar Farrel dengan gadget favenya yaitu Blackberry miliknya.
Kemudian, seorang fans Spencer Smith (drummer Panic at the Disco) bermarga Nasution juga berinisiatif untuk meminta sang lutung kesandung ini untuk memotret Farrel.
Dengan kejamnya Putri mengambil sepatu hitam-hijau milik Farrel (sekarang udah ganti, lupa warna apa) yang berukuran seperti sepatu anak kelas 3. Lalu dengan suuaranya yang lembut dan terdengar anggun anak Ternate itu merengek-rengek minta sepatunya dikembalikan. Putri yang sibuk mempersiapkan kameranya mengoper sepatu milik anak malang (bukan Malang, ya. Tapi 'malang', kecil semua. Dia Ternate-Semarang. BUKAN MALANG!!! [kok marah -,-] ) itu kepada Shavira.
Farrel : Siniin dong, sepatunya... (suara lembut)
Shavira : Kalo mau ambil aja. (ngelempar sepatu ke putri)
Putri : (lari ngejauhin farrel)
Farrel : (ngejar putri demi sepatunya yg waktu itu keanya cuma satu"nya)
Dan jadilah mereka kejar-kejaran seperti kucing dan tikus, anjing dan kucing, Tom dan Jerry, raksasa dan Timus Man (eh, Timun Mas, yak?), Lord Voldemort dan Harry Potter, gunting dan kertas, selama kurang lebih 2 menit.
Karena tasnya ada di Shavira, maka anak kecil itu mengejar Shavira untuk mendapatkan tas coklatnya yang (kata Shavira) berat, padahal hari itu hanya ada 3 pelajaran (dan biasanya cuma dikasih soal. Wah, isinya apa tu, alat masak-masakan jangan-jangan. 'O' )
Bertambahlah tugas Farrel menjadi dua. Ia mengejar Putri dan Shavira, saking semangatnya untuk merebut benda curian hasil penjajahan dua perempuan berlemak itu, Farrel hampir menabrak tembok (abang tembok, tukeran dong.saya pengen nabrak farrel huhuhaha)
Dan.. ehem, uhuk, hatchin, preet *kentut*. Saya mau nulis apa lagi yak? 'Cause actually it doesn't stop there. I just forgot what I have to write!
Gudbai, kawan-kawan. Maafkanlah saya yang pikun ini. Sampai jumpa pada... LOMBA GERAK JALAN SE-INDONESIA! Babaiiii!! *pada cengo*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment